Thursday, May 24, 2007

Kau tahu?

Sepertinya kau tak tahu

Tapi benar kau tak tahu?

Seharusnya memang kau tak tahu


Aku tahu kau tak tahu

Dan kau tak tahu aku tahu

Hanya saja aku tak tahu apakah engkau benar-benar tak tahu

Dan aku yang tahu...

Sebenarnya tak tahu



Ar-marsha

17 Mei 2007



Semua berawal dari mata

Apa yang sakit dan menyenangkan

Apa yang kering dan kemarau ketika hujan


Telinga menyimak lidah berbicara

Dengan bahasa yang tak lagi penting

Sepenting siapa yang mengatakannya


Kadang-kadang yang bermakna bukanlah kedalaman jiwa

Dan kecantikan bahasa, adalah siapa yang mengucapkannya



Ar-marsha

17 Mei 2007


Alur-alur tidak sederhana membentang di hadapan

Hidup ini menakar kita, dan lalu di jamuannya

Tersaji kerumitan yang singgah, sulit dicerna


Mengapa terbit lagi bulan yang kedua?

Padahal malam telah demikian menentramkan

Secarik cinta di manisnya perjalanan


Di langitku dan langitmu

Dua bulan saling bahu-membahu

Mencahaya cinta

Menusuk-nusuk sukma



Untuk aku dan temanku

Ar-marsha

17 Mei 2007


Engkau mungkin mencintaiku

Aku mungkin mencintaimu

Tapi apa yang terbaik rupanya

Menyimpan semua rapat-rapat di dada

Lalu kita kembali di kehidupan nyata

***

Hidup mempertemukan kita

Dan itu sangat terlambat kiranya

Di cawanmu ada ranum manis cinta

Di benakku cemburu saja yang berkata

***

Kebahagiaanmu menyenangkanku

Bahagia yang getir

Separuh jiwa tertawa

Sepenggal sukma terluka



Ar-marsha

18 Mei 2007


Begitu banyak doa melangit siang ini

Di sela-sela garangnya matahari

Di sempitnya ruang udara tak berperi

Begitu banyak doa melangit siang ini


Kau membuatku bangkit lagi

Kesediaanmu membasahkan kehidupan

Atau semua kebahagiaanmu yang melegakan

Kau membuatku hidup lagi


Maka inilah panjat jiwaku wahai cemerlang

Semoga sahaja bumi bersatu padu untukmu

Dan pendar cahaya seluruh bintang di langit jauh

Berbinar dan terang atasmu


Dan selalu..

Di balik rahasia mahakarya Tuhan di wajahmu

Kau akan selalu tersenyum

Untukku..


Ar-marsha

18 Mei 2007



Bahkan dalam tidur pun

Kita masih bisa berbicara

Pernahkah benar-benar dalam hidup

Kita menikmati sebuah jeda


Bumi lari melingkar

Tak pernah berhenti di satu bidang datar

Nafas terpacu siklik

Sejak malam hingga pagi mengusik


Pernahkah satu kali saja

Kita menikmati sebuah jeda

Bahkan dalam mati pun

Kenangan masih setia berbicara


Ar-marsha

19 Mei 2007


Aku menghela nafas wajahmu

Di sela-sela hujan yang kunamai rindu

Torehan patah lembut pelangi

Dan hentakan lengang yang kunamai sunyi


Garis-garis matahari tulus memberkas

Senyum wajahmu menjelma lugas


Segala bayangan dan mimpiku tentang wanita

Lalu menemukan henti di sosokmu saja

Semua yang sejuk sungguh enggan meredup

Dan angin hidup masih saja bertiup


Ar-marsha

19 Mei 2007


Tingkah aneh hujan dengan rintiknya

Mengingatkan kita tentang banyak masa

Aku berjalan di bawahnya

Bersamamu

Riang berlari

Dan lagi

Tingkah aneh terjadi


Bahasa yang seumpama tua

Buram ditempa mimpi masa muda


Bahasa yang cantik berkata-kata

Kerling yang lentik, di jelitamu yang pelik


Tingkah aneh yang berbahasa dan merintik

Tingkah aneh semua masa lalu

Tingkah aneh langit yang membiru

Tingkah aneh... dan aku mengingatmu


Ar-marsha

20 Mei 2007

Labels:

 
posted by ar-marsha at 7:39 AM |


0 Comments: