Saturday, April 21, 2007

TIGA DEWI DAN SEORANG LELAKI


27 maret 2007, hari yang biasa saja bagi kebanyakan orang. Hari itu tidak ada sesuatu yang mengguncangkan, mengundang berita, atau bahkan begitu membahagiakan. Itu adalah hari yang biasa saja, hari ketika matahari bergerak dalam ritme yang biasa, angin bertiup dan ombak meletup. Semuanya biasa-biasa saja. Kecuali, bagi seorang lelaki.

Lelaki itu bernama Sunyi. Seorang lelaki pemurung, yang menikmati kesendirian sebagai satu-satunya yang bisa ia nikmati. Dan tiga sosok dewi datang menyapanya hari itu, mengajaknya sejenak meninggalkan sunyi dan bergerak menyusuri sisi-sisi indah bumi. Sentuhan cinta yang Sunyi tak pernah mengerti, seberapa bermaknakah bagi tiga dewi baik hati itu. Detik-detik di mana nafas yang ia hirup tidak pernah demikian menghidupkan, demikian mendalam.

Petir, angin, dan hujan. Tiga dewi itu mengurung Sunyi dengan sentuhan persahabatan. Lantas dengan berakhirnya episode pantai di suatu malam, Sunyi merasakan bahwa sungguh, dunianya tak lagi sesunyi kemarin. Ia tahu, tiga dewi akan selalu ada di dekatnya. Bahkan jika pun mereka harus terbang menjauh, benak Sunyi tetap saja akan ramai hanya dengan mengenang mereka.


Hamburg Song

Mengingat lagi senja itu... dan menyambut hari-hari sepi

Saat tiga dewi akan segera pergi

20 April 2007


Labels:

 
posted by ar-marsha at 10:09 AM |


0 Comments: